LAPORAN PENDAHULUAN
HEPATITIS
1.
Pengertian.
Hepatitis adalah peradangan pada hati yang dapat disebabkan
oleh virus, bakteri, parasit, bahan toksin, obat-obatan atau bahan-bahan lain
yang dapat merusak hati.
2.
Etiologi.
·
Virus Hepatitis A.
·
Virus Hepatitis B.
·
Virus Hepatitis non A dan B.
3.
Patofisiologi.
Hati berfungsi menerima semua darah yang datang dari usus
melalui vena porta, selanjutnya bahan-bahan tersebut dikirim ke dalam darah
sesuai kebutuhan. Hati juga akan menjaga tubuh khususnya otak terhadap zat-zat
racun yang tidak terelakkan diabsorbsi melalui usus ( detoksifikasi ). Fungsi
lainnya adalah ekskresi zat-zat beracun yang terbentuk dalam tubuh tetapi dapat
diekskresikan melalui ginjal karena molekulnya terlalu besar atau karena tidak
larut dalam air. Fungsi hati lainnya yaitu memproduksi protein-protein khusus,
albumen dibuat hanya dalam hati, sama seperti fibrinogen dalam hal ini termasuk
protrombin serta faktor-faktor koagulasi, angiotensinogen, dan komplemen.
Penyakit-penyakit hati akan banyak mempengaruhi fungsi-fungsi
hati, karena itu gejala-gejala klinik yang timbul setelah memakan jamur
beracun, setelah peracunan fosfor kuning dan kadang-kadang pada sehumlah kecil
usus setelah pemakaian obat-obatan tertentu seperti gas anestesi halothane,
atau setelah infeksi virus hepatitis.
♦
Hepatitis A.
a)
Penularan melalui rate tinja – mulut.
b)
Golongan virus entero ( tipe 72 ).
c)
Tidak bentuk kronik.
d)
Pertanda : anti – HAV.
♦
Hepatitis B.
a)
Golongan virus ADN.
b)
Penularan melalui tranfusi darah, fraksi darah, jarum
suntik, hubungan sex.
c)
Masa tunas 6 minggu – 6 bulan.
d)
Ada bentuk kronik.
♦
Hepatitis non A dan B.
a)
Golongan tendentivikasi.
b)
penyebab pasca tranfusi.
c)
Masa tunas 2 minggu – 5 bulan.
d)
Diagnosa ‘ per – excusiunum.
4.
Tanda dan Gejala.
a)
Stadium Pre Ikterik, yang berlangung selama 4 – 7 hari.
Penderita mengeluh sakit kepala, lemah, anoreksia, mual dan muntah, demam,
nyeri pada otot perut kanan atas. Urine
menjadi lebih coklat.
b)
Stadium Ikterik, berlangsung 3 – 6 minggu, ikterus
mula-mula terlihat pada sklera, lalu pada seluruh tubuh, keluhan-keluhan
berkurang, tetapi penderita masih lemah, anoreksia dan muntah. Tinja mungkin
berwarna kelabu atau kuning muda. Hati membesar dan nyeri tekan.
c)
Stadium Post Ikterik.
Ikterus mereda, warna urine dan tinja normal lagi, tanda dan
gejala lain yaitu:
·
Sklera ikterik, membran mukosa kuning, feses
berwarna seperti tanah liat.
·
Serum bilirubin meningkat, gatal pada kulit.
·
Urine berwarna gelap seperti air teh.
·
Nyeri abdomen kanan atas, demam, sakit kepala,
diare / konstipasi.
5.
Diagnosa dan Intervensi Keperawatan.
1)
Gangguan rasa nyaman: nyeri B. D adanya peradangan pada
hepar.
·
Kaji vital sign.
·
Kaji penyebab nyeri.
·
Kaji status nyeri pasien.
·
Anjurkan istirahat yang cukup.
·
Kolaborasi: beri obat analgetik.
2)
Ganggua pemenuhan nutrisi B. D anoreksia.
·
Kaji penyebab gangguan pemenuhan nutrisi.
·
Beri makan sedikit demi sedikit.
·
Anjurkan oral hygent sebelum makan.
·
Anjurkan px makan makanan kesukaannya.
·
Kolaborasi: beri obat sesuai advis dokter.
3)
Intoleransi aktifitas B. D lemas dan lemah.
·
Anjurkan px untuk istirahat.
·
Lakukan latihan ROM aktif.
·
Bantu px dalam beraktifitas.
6.
Pemeriksaan Diagnostik.
♦
Pemeriksaan Laboratorium:
Urinalisa, kimia darah, bilirubin.
♦
Pemeriksaan Radiologi:
Poto Thorax.
♦
Terapi Pengobatan:
1)
Methicol 2x1.
2)
PCT 3x1.
3)
Inj. Neurobion 5000 / amp / hr / drip D5%.
4)
Inj. Radin 2x1 amp.
5)
Inj. Tomit 3x1 amp.
6)
Lytadex 3x1.
7)
Magtral Syr 3x1.
8)
Vometa 3x1.
7.
Daftar Pustaka.
Deinhard F, Gusti IO. 1982. Viral Hepatitis. Bull WHO.
Junadi,
Purnawan. 1982. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi II. Jakarta: Media Aesculapius. FKUI.
Noer, M.
Syaifullah. 1996. Ilmu Penyakit
Dalam, Jilid I
Edisi Ke-3
Jakarta:
Balai FKUI.
S, Buza, W.
Herdin, DKK. 1992. Ilmu
Penyakit Dalam. Jakarta: PT Rineka Cipta.
PENGKAJIAN
1.
Identitas Klien.
a)
Identitas.
Nama : Tn. J.
Umur : 60 Th.
Jenis Kelamin : Laki-laki.
Pekerjaan : Wiraswasta.
Alamat : Mulawarman.
Status : Sudah kawin
Agama : Islam.
Suku Bangsa : Banjar / Indonesi.
No RMK : 464696.
Tanggal MRS : 5 agustus 2002.
Dx Medis : Hepatitis Akut.
b) Identitas Penanggung
Jawab.
Nama : Tn. R.
Umur : 25 Th.
Jenis Kelamin : Laki-laki.
Pekerjaan : Wiraswasta.
Hubungan dengan klien : Menantu.
2.
Riwayat Penyakit.
a)
Keluhan Utama.
Px mengeluh perutnya bengkak.
b)
Riwayat Penyakit Sekarang.
Px mengatakan + 1 ½ bulan ini ia mengeluh sakit perut,
perut terasa membengkak. Px juga sering muntah selama 3 hari ini berisi apa
yang dimakan dan 1 kali muntah bercampur darah beku + 1 SdT. BAK seperti
air teh tua, kadang-kadang badan terasa panas, perut terasa mual, badan terasa
lemah, nafsu makan menurun, BAB agak keras, mata dan badan terlihat kuning
selama 1 ½ bulan ini. Batuk dan pilek tidak ada, tidak ada riwayat perjalanan
ke daerah endemis Malaria.
c)
Riwayat Penyakit Dahulu.
Px mengatakan bahwa ia belum pernah menderita penyakit
seperti yang sekarang ini dan tidak menderita Hypertensi dan DM.
d)
Riwayat Penyakit Keluarga.
Px mengatakan bahwa 2 orang kakak px yaitu laki-laki dan
perempuan pernah menderita penyakit seperti yang dialami px dan sudah
meninggal. Di dalam keluarga px tidak ada faktor resiko seperti Hypertensi dan
DM.
3.
Pemeriksaan Fisik.
a)
Keadaan Umum. ( Tanggal 6 agustus 2002 )
Kesadaran px CM dengan nilai GCS 456 = 15.
Vital
sign: TD :
130/90 mmHg.
N : 80 x/m.
R : 20 x/m.
S : 36 ‘C.
Tanggal 8 agustus 2002.
TB : 166 cm.
BB : 50 kg.
LLA : 22,8 cm.
b)
Kulit.
Kebersihan kulit cukup baik, warna kulit tampak ikterik,
tidak terdapat odema, turgor kulit baik karena cepat kembali setelah dicubit.
Tekstur kulit lembab dan tidak ada lesi dan masa. Kuku berbentuk lebar dan
berwarna putih.
c)
Kepala dan Leher.
Struktur kepala simetris, tidak ada nyeri / vertigo maupun
trauma kepala, leher dan kepala dapat bergerak bebas dan tidak ada kesulitan
menelan. Tidak ada pembesaran kelenjat Tyroid, kebersihan kepala dan leher
cukup bai, tidak ada kotoran yang menempel, terdapat kumis dan rambut berwarna
hitam dengan sedikit uban. Px terlihat meringis karena nyeri.
d)
Penglihatan dan Mata.
Bentuk dan letak mata simetris, kebersihannya terjaga karena
tidak ada kotoran yang menempel. Ketajaman penglihatan tidak optimal, px tidak
mampu melihat / membaca tulisan yang kecil. Bola mata dapat digerakkan kesegala
arah, konjunctiva tidak anemis dan sklera tampak ikterik. Px juga menggunakan
alat bantu kaca mata jika mau membaca tulisan. Mata tampak ikterik.
e)
Penciuman dan Hidung.
Struktur hidung simetris, kebersihannya tejaga baik, tidak
ada pendaraham, peradangan / nyeri pada hidung, tidak ada obstruksi jalan nafas
dan fungsi penciuman baik karena dapat membedakan bau obat-obatan dengan bau
makanan.
f)
Pendengaran dan Telinga.
Letak telinga simetris dan kebersihannya cukup baik, tidak
ada pendarahan dan peradangan / nyeri pada tilinga, tidak tampak sekresi dan
tidak ada timitus. Fungsi pendengaran baik karena px berespon bai jika perawat
/ doter bertanya. Tidak menggunakan alat bantu pendengaran.
g)
Gigi dan Mulut.
Warna bibit agak hitam karena px perokok. Kebersihan mulut
dan gigi kurang terjaga karena pada gigi terdapat carries. Tidak terjadi
pendarahan pada gusi-gusi. Fungsi mengunyah sedikit teganggu karena px
menggunakan gigi palsu 4 buah.
h)
Dada, Pernafasan dan Sirkulasi.
Bentuk dada simetris dengan kedalaman nafas teratur, frekuensi
nafas 20 x/m. px tampak batuk
tanpa sputum dan tidak mengeluh sesak nafas maupun dipsnea. Pernafasan melalui
hidung dengan suara nafas vesikuler dan tidak terdengar bunyi ronchi maupun
wheezing. Tidak ada nyeri tekan pada dada. Pada jantung S1 dan S2 tunggal.
Tidak ada bunyi jantung tambahan.
i)
Abdomen.
Abdomen tidak simetris karena tampak besar / bengkak.
Kebersihannya baik, tidak ada jaringan parut, tidak terjadi asites tetapi
terdapat nyeri tekan pada abdomen kanan atas dengan skala nyeri moderat 3.
Terdapat pembesaran hati. Bunyi perkusi abdomen redup pada kanan atas, bising
usus normal 24 x/m.
j)
Genetalia dan Reproduksi.
Pada rektum tidak terdapat haemorrhoid. Tidak ada peradangan
genetalia. Pada saat BAB / BAK tidak terasa nyeri.
k)
Ekstrimitas Atas dan Bawah.
Sturktur simetris. Tidak ada trauma pada kedua ekstrimitas,
kekuata otot baik, pada lengan kanan terpasang infus RL 20 tts/m. Tidak ada
kelainan tulang dan sendi dan px tidak menggunakan alat bantu untuk bergerak.
Tidak terjadi keterbatasan gerak hanya pada lengan kanan karena terpasang
infus.
Skala kekuatan otot:
5 5
5
5
4.
Kebutuhan Fisik, Psikososial, dan Spiritual.
a)
Aktifitas dan Istirahat.
Di Rumah:
·
Px bekerja sebagai penarik ojek. Pada siang hari
jarang tidur dan malam hari tidur cukup +
6 – 8 jam. Px tidak menggunakan obat-obatan untuk tidur.
Di Rumah Sakit:
·
Px bisa berjalan, duduk dan berbaring, lama
tidur siang tidak tentu + 1 – 2
jam dan malam tidur + 8 – 9 jam, px tidak menggunakan obat-obatan untuk
tidur.
b)
Personal Hygent.
Di Rumah:
·
Mandi 2 x sehari, gosok gigi sehabis makan,
potong kuku dan keramas jika perlu.
Di Rumah Sakit:
·
Px hanya diseka oleh keluarganya 2 x sehari tapi
jika px ingin, ia mandi di kamar mandi. Gosok gigi tidak tentu ( 1 – 2 x sehari
), potong kuku dan keramas jika perlu.
c)
Nutrisi.
Di Rumah:
·
Makan 3 x sehari dengan nasi biasa, sayur mayur
dan lauk pauk, nafsu makan baik dan tidak ada gangguan dalam makan.
Di Rumah Sakit:
·
Makan 3 x sehari dengan diit nasi lunak tinggi
kalori tinggi protein, nafsu makan menurun.
d)
Eliminasi.
Di Rumah:
·
BAB normal 1 x sehari pada malam hari, warna
kuning dengan konsistensi lunak, tidak terjadi konstipasi. BAK 4 – 5 x sehari,
dengan warna kuning keruh dan berbau pesing, tidak terjadi inkontinensia urine.
Di Rumah Sakit:
·
BAB agak keras, sudah 2 hari px belum BAB karena
konstipasi. Px belum diberi obat pencahar oleh dokter. BAK 4 – 5 x sehari
dengan warna seperti air teh tua, tidak terjadi inkontinensia urine dan tidak
menggunakan kateter.
e)
Sexual.
Px adalah seorang laki-laki berumur 60 tahun.
f)
Psikososial.
Px tabah dalam menghadapi penyakitnya dan sedikit khawatir
tentang penyakitnya. Hubungan px dengan keluarganya, dengan px lain dan dengan
tenaga medis baik.
g)
Spiritual.
Px beragama islam, dan yakin bahwa penyakitnya akan sembuh
dan px dan keluarganya selalu berdoa untuk kesembuhannya.
5.
Pemeriksaan Diagnostik dan Pengobatan.
a)
Laboratorium.
·
Hematologi.
1)
Hb :
9,3 g%.
2)
Leukosit :
7000 /mm3.
3)
LED :
62 mm/jam I, 101 mm/jam II.
4)
Trombosit :
295.000 /mm3.
5)
Malaria :
( - ) negatif.
·
Kimia Darah.
1)
Gula Darah :
101 mg/dl.
2)
Cholesterol :
269 mg/dl.
3)
Tryglyserida :
368 mg/dl.
4)
SGOT :
77 u/l.
5)
SGPT :
39 u/l.
6)
Bilirubin Total :
6,8 mg/dl.
7)
Bilirubin Direct :
4,35 mg/dl.
8)
Bilirubin Indirect :
1,83 mg/dl.
9)
Urea :
33 mg/dl.
10) Urea
Nitrogen : 14 mg/dl.
11) Creatinin : 0,8 mg/dl.
12) Asam
Urat : 5,0 mg/dl.
·
Hitung Jenis:
Bas
0 – 1
|
Eos
1 – 3
|
Staf
3 – 5
|
Segmen
54 – 62
|
Limfo
25 – 32
|
Mono
3 – 7
|
0
|
0
|
2
|
67
|
31
|
0
|
·
Hasil Pemeriksaan Widal.
Tanggal 6 agustus 2002.
Salmonella Typhi
|
Salmonella Paratyphi
|
H : 1/20 :
1/80 :
1/160 :
1/320 :
O : 1/20 :
1/80 :
1/160 :
1/320 :
|
A : 1/20 :
1/80 :
1/160 :
1/320 :
B : 1/20 :
1/80 :
1/160 :
1/320 :
|
·
Urinalisa. ( Tanggal 6 agustus 2002 )
1)
Warna :
Kuning tua.
2)
Kejernihan :
Keruh.
3)
PH :
5,0
4)
BJ :
1,025.
5)
Albumin : -
6)
Reduksi : -
7)
Bilirubin : +++
8)
Urobilin : +
9)
Aceton : -
10) Sedimen :
-
11) Leucocyt : 2 – 4 /lpb.
12) Erythrocyt : 0 – 2 /lpb.
13) Epithel :
+
14) Kristal :
-
b)
Pemariksaan USG
Tanggal 10 agustus 2002.
c)
Pengobatan.
·
RL 20 tts/m
·
Ulsikur 3x1 amp. ( IV )
·
Methicol 3x1 tab.
·
Ulsidex 500 mg tab 1x2.
·
Susden / tromol 3x1 500 mg.
·
Dextrometropan 3x1 tab.
·
Amoxan.
ANALISA DATA
No
|
Data
|
Masalah
|
Etiologi
|
1.
|
DO : ( Tanggal 6 agustus 2002 )
·
TTV: TD : 130/90 mmHg.
N : 80 x/m.
R : 20 x/m.
S : 36 ‘C.
·
Perut bagian kanan atas px tampak membesar /
bengkak.
·
Px tampak meringis.
·
Adanya nyeri tekan pada abdomen kanan atas.
DS :
·
Px mengatakan nyeri pada abdomen kanan atas
jika ditekan.
|
Imflamasi Hepar.
|
Nyeri abdomen kanan atas.
|
2.
|
DO :
·
Antropometrik: BB : 50 kg, TB : 166 cm, LLA :
22,8 cm.
·
Px terlihat tidak menghabiskan porsi makanan
yang disediakan ( 1 – 2 sendok makan ).
·
Terpasang infus RL : 20 tts/m.
DS :
·
Px mengatakan bahwa ia tidak nafsu makan.
·
Px mengatakan bahwa ia hanya makan sedikit ( 1
– 2 sendok makan ).
|
Anoreksia.
|
Ganggu an pemenu han nutrisi.
|
PROSES KEPERAWATAN
No
|
Diagnosa
Keperawatan
|
Perencanaan
|
||
Tujuan
|
Intervensi
|
Rasional
|
||
1.
|
Nyeri abdomen kanan atas B. D Inflamasi Hepar.
DO : ( Tanggal 6 agustus 2002 )
·
TTV:
TD:130/90 mmHg.
N : 80 x/m.
R : 20 x/m.
S : 36 ‘C.
·
Perut bagian kanan atas px tampak membesar /
bengkak.
·
Px tampak meringis.
·
Adanya nyeri tekan pada abdomen kanan atas.
DS :
·
Px mengatakan nyeri pada abdomen kanan atas
jika ditekan.
|
Nyeri abdomen kanan atas berkurang dalam 3 – 5 hari
perawatan.
KE :
1)
TTV dalam keadaan normal.
2)
Perut bagian kanan atas tidak terlihat membesar /
bengkak.
3)
Px tidak meringis.
4)
Tidak ada nyeri tekan pada abdomen kanan atas.
|
1)
Kaji penyebab nyeri.
2)
Monitorr TTV.
3)
Berikan buli-buli hangat.
4)
Anjurkan px untuk istirahat yang cukup.
5)
Ajarkan px tehnik relaksasi.
Kolaborasi :
1)
Beri obat sesuai order dokter.
|
1)
Untuk mengetahui penyebab nyeri dan tindakan yang
akan dilakukan.
2)
Untuk mengetahui intervensi yang akan dilakukan.
3)
Untuk mengurangi rasa nyeri.
4)
Membantu penyembuhan.
5)
Untuk memberikan rasa nyaman dan mengurangi rasa
nyeri.
Kolaborasi :
1)
Untuk membantu proses penyembuhan.
|
No
|
Diagnosa
Keperawatan
|
Perencanaan
|
||
Tujuan
|
Intervensi
|
Rasional
|
||
2.
|
Gangguan pamenuhan nutrisi B. D anoreksia.
DO :
·
Antropometrik: BB : 50 kg. TB : 166 cm. LLA : 22,8 cm.
·
Px terlihat tidak menghabiskan porsi makanan
yang disediakan ( 1 – 2 sendok makan ).
·
Terpasang infus RL : 20 tts/m.
DS :
·
Px mengatakan bahwa ia tidak nafsu makan.
·
Px mengatakan bahwa ia hanya makan
sedikit ( 1 – 2 sendok makan ).
|
Kebutuhan nutrisi terpenuhi dalam 3 – 5 hari perawatan.
KE :
1)
BB naik 0,2 kg.
2)
LLA dalam batas normal.
3)
Px menghabiskan
½ - 1 porsi dari yang disediakan.
4)
Tidak terpasang infus.
5)
Px tidak mengeluh nafsu makan.
|
1)
Kaji penyebab anoreksia.
2)
Ukur BB dan LLA px.
3)
Anjurkan px untuk personal hygent sebelum / sesudah
makan.
4)
Anjurkan px untuk makan makanan yang disenangi.
5)
Atur lingkungan senyaman mungkin.
Kolaborasi :
1)
Beri infus sesuai advice dokter dan juga obat.
|
1)
Untuk mengetahui dan menentukan intervensi yang
tepat.
2)
Untuk mengetahui data antropometrik yang B. D nutrisi px.
3)
Untuk menambah selera nafsu makan.
4)
Agar nafsu makan px timbul.
5)
Untuk menambah selera makan.
Kolaborasi :
1)
Untuk membantu proses penyembu han.
|
No
|
Implementasi
|
Evaluasi
|
1.
|
1)
Mangkaji penyebab nyeri.
( 6 – 8 – 2002, pukul 09.00 )
2)
Memonitorr TTV.
( setiap hari, pukul 08.30 )
3)
Memberikan buli-buli hangat.
( 8 – 8 – 2002, pukul 13.00 )
4)
Menganjurkan px untuk istirahat yang cukup.
( 6 – 8 – 2002, pukul 09.15 )
5)
Mengajarkan px tehnik relaksasi.
( 6 – 8 – 2002, pukul 13.00 )
Kolaborasi :
1)
Memberi obat :
·
Ulsikur 3x1 amp ( IV ).
·
Methicol 3x1 tab.
·
Ulsidex 500 mg tab 2x1.
·
Susden / tromol 3x1 500 mg.
|
S :
·
Px mengatakan masih merasa nyeri.
O :
·
Px terlihat meringis.
TTV : TD : 120/90 mmHg.
N : 78 x/m.
R : 22 x/m.
S : 36,7 ‘C.
( Sabtu tanggal 10 – 8 – 2002, pukul 10.00 )
A :
·
Masalah belum teratasi.
P :
·
Intervensi dilanjutkan.
S :
·
Px mengatakan nafsu makan membaik.
O :
·
Tampak menghabiskan separo dari porsi yang
ada.
A :
·
Masalah teratasi.
P :
·
Intervensi dihentikan.
( jum’at, pukul 11.00 )
|
2.
|
1)
Mengkaji penyebab anoreksia.
( 6 – 8 – 2002, pukul 09.00 )
2)
Mengukur BB dan LLA px.
( 8 – 8 – 2002, pukul 10.00 )
3)
Menganjurkan px untuk personal hygent sebelum /
sesudah makan.
( 6 – 8 – 2002, pukul 10.00 )
4)
Menganjurkan px untuk makan makanan yang disenangi.
( 6 – 8 – 2002, pukul 10.05 )
5)
Mengatur lingkungan senyaman mungkin.
Kolaborasi :
1)
Memberi infus RL 20 tts/m dan NL TKTP.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar