Kamis, 14 Maret 2013

Laporan Pendahuluan Hepatitis


LAPORAN PENDAHULUAN
HEPATITIS


1.      Pengertian.
Hepatitis adalah peradangan pada hati yang dapat disebabkan oleh virus, bakteri, parasit, bahan toksin, obat-obatan atau bahan-bahan lain yang dapat merusak hati.

2.      Etiologi.
·         Virus Hepatitis A.
·         Virus Hepatitis B.
·         Virus Hepatitis non A dan B.

3.      Patofisiologi.
Hati berfungsi menerima semua darah yang datang dari usus melalui vena porta, selanjutnya bahan-bahan tersebut dikirim ke dalam darah sesuai kebutuhan. Hati juga akan menjaga tubuh khususnya otak terhadap zat-zat racun yang tidak terelakkan diabsorbsi melalui usus ( detoksifikasi ). Fungsi lainnya adalah ekskresi zat-zat beracun yang terbentuk dalam tubuh tetapi dapat diekskresikan melalui ginjal karena molekulnya terlalu besar atau karena tidak larut dalam air. Fungsi hati lainnya yaitu memproduksi protein-protein khusus, albumen dibuat hanya dalam hati, sama seperti fibrinogen dalam hal ini termasuk protrombin serta faktor-faktor koagulasi, angiotensinogen, dan komplemen.
Penyakit-penyakit hati akan banyak mempengaruhi fungsi-fungsi hati, karena itu gejala-gejala klinik yang timbul setelah memakan jamur beracun, setelah peracunan fosfor kuning dan kadang-kadang pada sehumlah kecil usus setelah pemakaian obat-obatan tertentu seperti gas anestesi halothane, atau setelah infeksi virus hepatitis.

        Hepatitis A.
a)      Penularan melalui rate tinja – mulut.
b)      Golongan virus entero ( tipe 72 ).
c)      Tidak bentuk kronik.
d)     Pertanda : anti – HAV.

        Hepatitis B.
a)      Golongan virus ADN.
b)      Penularan melalui tranfusi darah, fraksi darah, jarum suntik, hubungan sex.
c)      Masa tunas 6 minggu – 6 bulan.
d)     Ada bentuk kronik.

        Hepatitis non A dan B.
a)      Golongan tendentivikasi.
b)      penyebab pasca tranfusi.
c)      Masa tunas 2 minggu – 5 bulan.
d)     Diagnosa ‘ per – excusiunum.

4.      Tanda dan Gejala.
a)      Stadium Pre Ikterik, yang berlangung selama 4 – 7 hari. Penderita mengeluh sakit kepala, lemah, anoreksia, mual dan muntah, demam, nyeri pada otot  perut kanan atas. Urine menjadi lebih coklat.
b)      Stadium Ikterik, berlangsung 3 – 6 minggu, ikterus mula-mula terlihat pada sklera, lalu pada seluruh tubuh, keluhan-keluhan berkurang, tetapi penderita masih lemah, anoreksia dan muntah. Tinja mungkin berwarna kelabu atau kuning muda. Hati membesar dan nyeri tekan.
c)      Stadium Post Ikterik.
Ikterus mereda, warna urine dan tinja normal lagi, tanda dan gejala lain yaitu:
·         Sklera ikterik, membran mukosa kuning, feses berwarna seperti tanah liat.
·         Serum bilirubin meningkat, gatal pada kulit.
·         Urine berwarna gelap seperti air teh.
·         Nyeri abdomen kanan atas, demam, sakit kepala, diare / konstipasi.

5.      Diagnosa dan Intervensi Keperawatan.
1)      Gangguan rasa nyaman: nyeri B. D adanya peradangan pada hepar.
·         Kaji vital sign.
·         Kaji penyebab nyeri.
·         Kaji status nyeri pasien.
·         Anjurkan istirahat yang cukup.
·         Kolaborasi: beri obat analgetik.

2)      Ganggua pemenuhan nutrisi B. D anoreksia.
·         Kaji penyebab gangguan pemenuhan nutrisi.
·         Beri makan sedikit demi sedikit.
·         Anjurkan oral hygent sebelum makan.
·         Anjurkan px makan makanan kesukaannya.
·         Kolaborasi: beri obat sesuai advis dokter.

3)      Intoleransi aktifitas B. D lemas dan lemah.
·         Anjurkan px untuk istirahat.
·         Lakukan latihan ROM aktif.
·         Bantu px dalam beraktifitas.

6.      Pemeriksaan Diagnostik.
        Pemeriksaan Laboratorium:
Urinalisa, kimia darah, bilirubin.
        Pemeriksaan Radiologi:
Poto Thorax.
        Terapi Pengobatan:
1)      Methicol 2x1.
2)      PCT 3x1.
3)      Inj. Neurobion 5000 / amp / hr / drip D5%.
4)      Inj. Radin 2x1 amp.
5)      Inj. Tomit 3x1 amp.
6)      Lytadex 3x1.
7)      Magtral Syr 3x1.
8)      Vometa 3x1.

7.      Daftar Pustaka.
Deinhard F, Gusti IO. 1982. Viral Hepatitis. Bull WHO.
Junadi,  Purnawan.  1982.  Kapita  Selekta Kedokteran, Edisi II.                    Jakarta: Media Aesculapius. FKUI.
Noer,   M.   Syaifullah.  1996.  Ilmu  Penyakit  Dalam,  Jilid  I   Edisi  Ke-3
            Jakarta: Balai FKUI.
S, Buza,  W. Herdin,  DKK.  1992.  Ilmu  Penyakit  Dalam.  Jakarta:                   PT Rineka Cipta.



 

PENGKAJIAN

1.      Identitas Klien.
a)      Identitas.
Nama                 : Tn. J.
Umur                 : 60 Th.
Jenis Kelamin    : Laki-laki.
Pekerjaan           : Wiraswasta.
Alamat                          : Mulawarman.
Status                : Sudah kawin
Agama               : Islam.
Suku Bangsa     : Banjar / Indonesi.
No RMK           : 464696.
Tanggal MRS    : 5 agustus 2002.
Dx Medis          : Hepatitis Akut.
b)   Identitas Penanggung Jawab.
Nama                              : Tn. R.
Umur                              : 25 Th.
Jenis Kelamin                 : Laki-laki.
Pekerjaan                        : Wiraswasta.
Hubungan dengan klien : Menantu.

2.      Riwayat Penyakit.
a)      Keluhan Utama.
Px mengeluh perutnya bengkak.
b)      Riwayat Penyakit Sekarang.
Px mengatakan + 1 ½ bulan ini ia mengeluh sakit perut, perut terasa membengkak. Px juga sering muntah selama 3 hari ini berisi apa yang dimakan dan 1 kali muntah bercampur darah beku + 1 SdT. BAK seperti air teh tua, kadang-kadang badan terasa panas, perut terasa mual, badan terasa lemah, nafsu makan menurun, BAB agak keras, mata dan badan terlihat kuning selama 1 ½ bulan ini. Batuk dan pilek tidak ada, tidak ada riwayat perjalanan ke daerah endemis Malaria. 
c)      Riwayat Penyakit Dahulu.
Px mengatakan bahwa ia belum pernah menderita penyakit seperti yang sekarang ini dan tidak menderita Hypertensi dan DM.
d)     Riwayat Penyakit Keluarga.
Px mengatakan bahwa 2 orang kakak px yaitu laki-laki dan perempuan pernah menderita penyakit seperti yang dialami px dan sudah meninggal. Di dalam keluarga px tidak ada faktor resiko seperti Hypertensi dan DM.

3.      Pemeriksaan Fisik.
a)      Keadaan Umum. ( Tanggal 6 agustus 2002 )
Kesadaran px CM dengan nilai GCS 456 = 15.
Vital sign:  TD    : 130/90 mmHg.
                               N       : 80 x/m.
                               R       : 20 x/m.
                               S       : 36 ‘C.
Tanggal 8 agustus 2002.
                   TB     : 166 cm.
                   BB    : 50 kg.
                   LLA  : 22,8 cm.
b)      Kulit.
Kebersihan kulit cukup baik, warna kulit tampak ikterik, tidak terdapat odema, turgor kulit baik karena cepat kembali setelah dicubit. Tekstur kulit lembab dan tidak ada lesi dan masa. Kuku berbentuk lebar dan berwarna putih.
c)      Kepala dan Leher.
Struktur kepala simetris, tidak ada nyeri / vertigo maupun trauma kepala, leher dan kepala dapat bergerak bebas dan tidak ada kesulitan menelan. Tidak ada pembesaran kelenjat Tyroid, kebersihan kepala dan leher cukup bai, tidak ada kotoran yang menempel, terdapat kumis dan rambut berwarna hitam dengan sedikit uban. Px terlihat meringis karena nyeri.
d)     Penglihatan dan Mata.
Bentuk dan letak mata simetris, kebersihannya terjaga karena tidak ada kotoran yang menempel. Ketajaman penglihatan tidak optimal, px tidak mampu melihat / membaca tulisan yang kecil. Bola mata dapat digerakkan kesegala arah, konjunctiva tidak anemis dan sklera tampak ikterik. Px juga menggunakan alat bantu kaca mata jika mau membaca tulisan. Mata tampak ikterik.
e)      Penciuman dan Hidung.
Struktur hidung simetris, kebersihannya tejaga baik, tidak ada pendaraham, peradangan / nyeri pada hidung, tidak ada obstruksi jalan nafas dan fungsi penciuman baik karena dapat membedakan bau obat-obatan dengan bau makanan.
f)       Pendengaran dan Telinga.
Letak telinga simetris dan kebersihannya cukup baik, tidak ada pendarahan dan peradangan / nyeri pada tilinga, tidak tampak sekresi dan tidak ada timitus. Fungsi pendengaran baik karena px berespon bai jika perawat / doter bertanya. Tidak menggunakan alat bantu pendengaran.
g)      Gigi dan Mulut.
Warna bibit agak hitam karena px perokok. Kebersihan mulut dan gigi kurang terjaga karena pada gigi terdapat carries. Tidak terjadi pendarahan pada gusi-gusi. Fungsi mengunyah sedikit teganggu karena px menggunakan gigi palsu   4 buah.
h)      Dada, Pernafasan dan Sirkulasi.
Bentuk dada simetris dengan kedalaman nafas teratur, frekuensi nafas        20 x/m. px tampak batuk tanpa sputum dan tidak mengeluh sesak nafas maupun dipsnea. Pernafasan melalui hidung dengan suara nafas vesikuler dan tidak terdengar bunyi ronchi maupun wheezing. Tidak ada nyeri tekan pada dada. Pada jantung S1 dan S2 tunggal. Tidak ada bunyi jantung tambahan.
i)        Abdomen.
Abdomen tidak simetris karena tampak besar / bengkak. Kebersihannya baik, tidak ada jaringan parut, tidak terjadi asites tetapi terdapat nyeri tekan pada abdomen kanan atas dengan skala nyeri moderat 3. Terdapat pembesaran hati. Bunyi perkusi abdomen redup pada kanan atas, bising usus normal 24 x/m.
j)        Genetalia dan Reproduksi.
Pada rektum tidak terdapat haemorrhoid. Tidak ada peradangan genetalia. Pada saat BAB / BAK tidak terasa nyeri.
k)      Ekstrimitas Atas dan Bawah.
Sturktur simetris. Tidak ada trauma pada kedua ekstrimitas, kekuata otot baik, pada lengan kanan terpasang infus RL 20 tts/m. Tidak ada kelainan tulang dan sendi dan px tidak menggunakan alat bantu untuk bergerak. Tidak terjadi keterbatasan gerak hanya pada lengan kanan karena terpasang infus.
Skala kekuatan otot:
5          5


 
5                    5


4.      Kebutuhan Fisik, Psikososial, dan Spiritual.
a)      Aktifitas dan Istirahat.
Di Rumah:
·         Px bekerja sebagai penarik ojek. Pada siang hari jarang tidur dan malam hari tidur cukup  + 6 – 8 jam. Px tidak menggunakan obat-obatan untuk tidur.
Di Rumah Sakit:
·         Px bisa berjalan, duduk dan berbaring, lama tidur siang tidak tentu +  1 – 2 jam dan malam tidur + 8 – 9 jam, px tidak menggunakan obat-obatan untuk tidur.
b)      Personal Hygent.
Di Rumah:
·         Mandi 2 x sehari, gosok gigi sehabis makan, potong kuku dan keramas jika perlu.
Di Rumah Sakit:
·         Px hanya diseka oleh keluarganya 2 x sehari tapi jika px ingin, ia mandi di kamar mandi. Gosok gigi tidak tentu ( 1 – 2 x sehari ), potong kuku dan keramas jika perlu.
c)      Nutrisi.
Di Rumah:
·         Makan 3 x sehari dengan nasi biasa, sayur mayur dan lauk pauk, nafsu makan baik dan tidak ada gangguan dalam makan.
Di Rumah Sakit:
·         Makan 3 x sehari dengan diit nasi lunak tinggi kalori tinggi protein, nafsu makan menurun.
d)     Eliminasi.
Di Rumah:
·         BAB normal 1 x sehari pada malam hari, warna kuning dengan konsistensi lunak, tidak terjadi konstipasi. BAK 4 – 5 x sehari, dengan warna kuning keruh dan berbau pesing, tidak terjadi inkontinensia urine.
Di Rumah Sakit:
·         BAB agak keras, sudah 2 hari px belum BAB karena konstipasi. Px belum diberi obat pencahar oleh dokter. BAK 4 – 5 x sehari dengan warna seperti air teh tua, tidak terjadi inkontinensia urine dan tidak menggunakan kateter.
e)      Sexual.
Px adalah seorang laki-laki berumur 60 tahun.
f)       Psikososial.
Px tabah dalam menghadapi penyakitnya dan sedikit khawatir tentang penyakitnya. Hubungan px dengan keluarganya, dengan px lain dan dengan tenaga medis baik.
g)      Spiritual.
Px beragama islam, dan yakin bahwa penyakitnya akan sembuh dan px dan keluarganya selalu berdoa untuk kesembuhannya.

5.      Pemeriksaan Diagnostik dan Pengobatan.
a)      Laboratorium.
·         Hematologi.
1)      Hb                   : 9,3 g%.
2)      Leukosit          : 7000 /mm3.
3)      LED                : 62 mm/jam I, 101 mm/jam II.
4)      Trombosit        : 295.000 /mm3.
5)      Malaria            : ( - ) negatif.
·         Kimia Darah.
1)      Gula Darah                  : 101 mg/dl.
2)      Cholesterol                  : 269 mg/dl.
3)      Tryglyserida                : 368 mg/dl.
4)      SGOT                          : 77 u/l.
5)      SGPT                          : 39 u/l.
6)      Bilirubin Total             : 6,8 mg/dl.
7)      Bilirubin Direct           : 4,35 mg/dl.
8)      Bilirubin Indirect        : 1,83 mg/dl.
9)      Urea                            : 33 mg/dl.
10)  Urea Nitrogen             : 14 mg/dl.
11)  Creatinin                     : 0,8 mg/dl.
12)  Asam Urat                   : 5,0 mg/dl.

·         Hitung Jenis:
Bas
0 – 1
Eos
1 – 3
Staf
3 – 5
Segmen
54 – 62
Limfo
25 – 32
Mono
3 – 7
0
0
2
67
31
0

·         Hasil Pemeriksaan Widal.
Tanggal 6 agustus 2002.
Salmonella Typhi
Salmonella Paratyphi
H : 1/20     :
       1/80     :
                   1/160   :
       1/320   :
O : 1/20     :
       1/80     :
                   1/160   :
       1/320   :

A : 1/20     :
       1/80     :
                   1/160   :
       1/320   :
B : 1/20     :
       1/80     :
                   1/160   :
       1/320   :


·         Urinalisa. ( Tanggal 6 agustus 2002 )
1)      Warna              : Kuning tua.
2)      Kejernihan       : Keruh.
3)      PH                   : 5,0
4)      BJ                    : 1,025.
5)      Albumin          :  -
6)      Reduksi           :  -
7)      Bilirubin          :  +++
8)      Urobilin           :  +
9)      Aceton                        :  -
10)  Sedimen          :  -
11)  Leucocyt         : 2 – 4 /lpb.
12)  Erythrocyt       : 0 – 2 /lpb.
13)  Epithel             :  +
14)  Kristal             :  -

b)      Pemariksaan USG
Tanggal 10 agustus 2002.

c)      Pengobatan.
·         RL 20 tts/m
·         Ulsikur 3x1 amp. ( IV )
·         Methicol 3x1 tab.
·         Ulsidex 500 mg tab 1x2.
·         Susden / tromol 3x1 500 mg.
·         Dextrometropan 3x1 tab.
·         Amoxan.









ANALISA DATA



No


Data

Masalah

Etiologi
1.
DO : ( Tanggal 6 agustus 2002 )
·         TTV: TD : 130/90 mmHg.
N : 80 x/m.
R : 20 x/m.
S : 36 ‘C.
·         Perut bagian kanan atas px tampak membesar / bengkak.
·         Px tampak meringis.
·         Adanya nyeri tekan pada abdomen kanan atas.
DS  :
·         Px mengatakan nyeri pada abdomen kanan atas jika ditekan.

Imflamasi Hepar.
Nyeri abdomen kanan atas.
2.
DO :
·         Antropometrik: BB : 50 kg, TB : 166 cm, LLA : 22,8 cm.
·         Px terlihat tidak menghabiskan porsi makanan yang disediakan ( 1 – 2 sendok makan ).
·         Terpasang infus RL : 20 tts/m.
DS  :
·         Px mengatakan bahwa ia tidak nafsu makan.
·         Px mengatakan bahwa ia hanya makan sedikit ( 1 – 2 sendok makan ).

Anoreksia.
Ganggu an pemenu han nutrisi.

PROSES KEPERAWATAN



No
Diagnosa
Keperawatan

Perencanaan
Tujuan
Intervensi
Rasional
1.
Nyeri abdomen kanan atas B. D Inflamasi Hepar.
DO : ( Tanggal 6 agustus 2002 )
·         TTV:
TD:130/90 mmHg.
N : 80 x/m.
R : 20 x/m.
S : 36 ‘C.
·         Perut bagian kanan atas px tampak membesar / bengkak.
·         Px tampak meringis.
·         Adanya nyeri tekan pada abdomen kanan atas.
DS  :
·         Px mengatakan nyeri pada abdomen kanan atas jika ditekan.

Nyeri abdomen kanan atas berkurang dalam 3 – 5 hari perawatan.
KE :
1)      TTV dalam keadaan normal.
2)      Perut bagian kanan atas tidak terlihat membesar / bengkak.
3)      Px tidak meringis.
4)      Tidak ada nyeri tekan pada abdomen kanan atas.
1)      Kaji penyebab nyeri.
2)      Monitorr TTV.
3)      Berikan buli-buli hangat.
4)      Anjurkan px untuk istirahat yang cukup.
5)      Ajarkan px tehnik relaksasi.
Kolaborasi :
1)      Beri obat sesuai order dokter.
1)      Untuk mengetahui penyebab nyeri dan tindakan yang akan dilakukan.
2)      Untuk mengetahui intervensi yang akan dilakukan.
3)      Untuk mengurangi rasa nyeri.
4)      Membantu penyembuhan.
5)      Untuk memberikan rasa nyaman dan mengurangi rasa nyeri.
Kolaborasi :
1)      Untuk membantu proses penyembuhan.


No
Diagnosa
Keperawatan

Perencanaan
Tujuan
Intervensi
Rasional
2.
Gangguan pamenuhan nutrisi B. D anoreksia.
DO :
·         Antropometrik: BB : 50 kg.          TB : 166 cm.    LLA : 22,8 cm.
·         Px terlihat tidak menghabiskan porsi makanan yang disediakan ( 1 – 2 sendok makan ).
·         Terpasang infus RL : 20 tts/m.
DS  :
·         Px mengatakan bahwa ia tidak nafsu makan.
·         Px mengatakan bahwa ia hanya makan sedikit       ( 1 – 2 sendok makan ).

Kebutuhan nutrisi terpenuhi dalam       3 – 5 hari perawatan.
KE :
1)      BB naik 0,2 kg.
2)      LLA dalam batas normal.
3)      Px menghabiskan   ½ - 1 porsi dari yang disediakan.
4)      Tidak terpasang infus.
5)      Px tidak mengeluh nafsu makan.
1)      Kaji penyebab anoreksia.
2)      Ukur BB dan LLA px.
3)      Anjurkan px untuk personal hygent sebelum / sesudah makan.
4)      Anjurkan px untuk makan makanan yang disenangi.
5)      Atur lingkungan senyaman mungkin.
Kolaborasi :
1)      Beri infus sesuai advice dokter dan juga obat.
1)      Untuk mengetahui dan menentukan intervensi yang tepat.
2)      Untuk mengetahui data antropometrik yang  B. D nutrisi px.
3)      Untuk menambah selera nafsu makan.
4)      Agar nafsu makan px timbul.
5)      Untuk menambah selera makan.
Kolaborasi :
1)      Untuk membantu proses penyembu han.

No
Implementasi
Evaluasi
1.
1)      Mangkaji penyebab nyeri.
( 6 – 8 – 2002, pukul 09.00 )
2)      Memonitorr TTV.
( setiap hari, pukul 08.30 )
3)      Memberikan buli-buli hangat.
( 8 – 8 – 2002, pukul 13.00 )
4)      Menganjurkan px untuk istirahat yang cukup.
( 6 – 8 – 2002, pukul 09.15 )
5)      Mengajarkan px tehnik relaksasi.
( 6 – 8 – 2002, pukul 13.00 )
Kolaborasi :
1)      Memberi obat :
·         Ulsikur 3x1 amp ( IV ).
·         Methicol 3x1 tab.
·         Ulsidex 500 mg tab 2x1.
·         Susden / tromol 3x1 500 mg.

S     :
·         Px mengatakan masih merasa nyeri.
O    :
·         Px terlihat meringis.
TTV : TD : 120/90 mmHg.
N : 78 x/m.
R : 22 x/m.
S : 36,7 ‘C.
( Sabtu tanggal 10 – 8 – 2002, pukul 10.00 )
A    :
·         Masalah belum teratasi.
P     :
·         Intervensi dilanjutkan.

S     :
·         Px mengatakan nafsu makan membaik.
O    :
·         Tampak menghabiskan separo dari porsi yang ada.
A    :
·         Masalah teratasi.
P     :
·         Intervensi dihentikan.
( jum’at, pukul 11.00 )


2.
1)      Mengkaji penyebab anoreksia.
( 6 – 8 – 2002, pukul 09.00 )
2)      Mengukur BB dan LLA px.
( 8 – 8 – 2002, pukul 10.00 )
3)      Menganjurkan px untuk personal hygent sebelum / sesudah makan.
( 6 – 8 – 2002, pukul 10.00 )
4)      Menganjurkan px untuk makan makanan yang disenangi.
( 6 – 8 – 2002, pukul 10.05 )
5)      Mengatur lingkungan senyaman mungkin.
Kolaborasi :
1)      Memberi infus RL 20 tts/m dan NL TKTP.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar