Kamis, 28 Maret 2013

Laporan Pendahuluan Angina Pectoris


                                                          LAPORAN PENDAHULUAN
ANGINA PECTORIS

I.     PENGERTIAN
          Angina Pectoris adalah suatu sindrom klinis berupa serangan sakit dada yang khas, yaitu seperti ditekan atau terasa di dada yang sering kali menjalar ke lengan kiri.  Hal ini biasa timbul pada saat pasien melakukan aktivitas dan segera hilang saat aktivitas dihentikan (Ilmu Penyakit Dalam Syaifoellah).
          Angina Pectoris adalah sindrom yang ditandai dengan nyeri paroksimal di dada bagian anterior.  Nyeri ini diakibatkan oleh kurangnya aliran darah koroner yang berakibat hipoksia miokard.  Nyeri ini sangat bervariasi secara khas diawali dari prekardium dan sternum bagian atas menjalar kebahu kiri dan dapat terus menurun ke aspek dalam lengan menuju jari-jari.  Selain nyeri.  Pasien menderita ketakutan dan perasaan akan meninggal (Farmakologi untuk Keperawatan dr. San Tambayong).
          Pengertian lain Angina Pectoris adalah sydroma klinik yang disebabkan oleh gangguan serius keseimbangan antara suplai dan         kebutuhan O2.  Iskemia sementara terjadi ketika kebutuhan O2                 miokardium melebihi kapasitas karena penyakit / penyempitan arteri yang membawa O2.
          Faktor predisposisi termasuk obesitas, hiperkolesterolemia, aritmia, hipertensi, anemia, dan hiper tiroidisme, serangan akut dapat dipicu oleh stress emosional, biakan banyak, usaha mendadak, atau kedinginan.
          Angina Pectoris biasanya berkaitan dengan penyakit jantung koroner oterosklerotik, tapi dalam beberapa kasus dapat merupakan kelanjutan               dari itenosis oarta berat, insufisiensi atau hipertropi kardointepati tanpa / disertai abestruksi, oortitis sifilitika.  Peningkatan kebutuhan metabolik (seperti hipertiroidisme atau pasca pengobatan tiroid), anemia yang                      jelas tokikardi paroksismal dengan frekuensi vertikular cepat kembali atau spasme koroner.

II.    ETIOLOGI
Penyebab umum iskemia miokardium dan Angina Pectoris CAD (Coronaty Artety Disease / penyakit arteri koroner).  Pada obstruksi progresive (perkembangan / bertambah parah) dari aliran darah melalui satu atau lebih arteri canoraria menyebabkan penurunan suplai darah pada miokardium.  Penumpukan piaque arterosklerosis adalah faktor penyebab lebih dari 90 % pasien angina pectoris.  Penyebab-penyebab lain angina pectoris meliputi  :
-       Penyakit katup jantung
-       Spasma arteri koroner kardiomiapati tropik (gangguan konstraksi miokardium karena terjadinya pelebaran pada dinding vertikal)
-       Hipertensi
Gangguan katup jantung menyebabkan suatu penurunan stroke colume (isi sekuncup) yang mengakibatkan penurunan CO2 dan penurunan perfusi arteri koroner.  Hipertensi menyebabkan peningkatan beban kerja jantung dan meningkatkan kebutuhan oksigen miokardium

III.  FATOFISIOLOGI
a.  Arterosklerosis
Penyebab CAD adalah multifaktor tetapi arterosklerosis dari arteri karena adalah penyebab utama arterosklerosis adalah suatu penyempitan yang ditandai dengan penumpukan lemak penebalan lapisan intima pembuluh darah atau penebalan lapisan dalam pembuluh arteri dari gangguan lapisan tengah dinding arteri.  Proses ini sering terjadi pada dada, arteri femuralis, arteri koroner dan arteri cerebral.  Lesi dominan terjadi pada titik percabangan pembuluh darah.  Ketika arteri koroner tersumbat sebagian pembesaran arteri koroner terjadi / cabang-cabang arteri kecil berkembang untuk memelihara aliran darah ke miokardium hal ini disebut sirkulasi koroner.
Perkembangan CAD bertahap hal ini memungkinkan sirkulasi kolateral berkembang dan jika hal ini terjadi, maka angima pectoris tidak pernah terjadi bila sirkulasi kolateral tidak berkembang obstruksi menyebabkan aliran darah yang pada akhirnya menimbulkan tanda dan gejala angina pectoris
Faktor utama yang dapat meningkatkan kebutuhan O2 miokardium dan mencetuskan terjadinya serangan angina meliputi
-      latihan fisik
-      Emosi yang kuat
-      Hipertiroid dan hipertensi
Faktor lain yang menyebabkan penurunan suplai O2 miokardium dan mencetuskan serangan angina meliputi :
-      Arterosklerosis pada arteri karonaria
-      Spasma arteri koroner
-      Hipotensi, anemia dan hipoksemia
B.  Spasme arteri koroner (CAS / caronary artery spasme)
Adalah penyempitan sementara total / hampir total srteri koroner epikardial besar / utama spasme menurunkan lumen pembuluh darah dan mengakibatkan penurunan suplai O2 miokardium.  CAS terjadi pada arteri koroner normal / bila ada lesi arterikelanis penyebab spasme arteri koroner tidak diketahui secara pasti.  Stimulasi dan adrenergik dan senyawa vasoaktif seperti histamin angiopensen II, vaopresen (ADH) dan Bradikinin merupakan hal-hal yang berperan utama spasme juga dapat dipacu oleh alergi dan merokok.

IV.  MANIFESTASI KLINIK
Karakteristik nyeri angina pectoris sebagai berikut  :
1.  Sensasi
Nyeri dirasakan dengan intensitas ringan menjadi berat, nyeri dirasakan berat seperti diperas, tertekan, terbakar, hancur, tertarik, kesakitan, nyeri terjadi secara tiba-tiba atau berharap.
2.  Lokasi nyeri
Umumnya nyeri dirasakan Px dibelakang bagian atas atau tengah sternum ketiga.

3.  Penyebaran nyeri
Nyeri menyebar kebahu kiri kebagian dalam tangan kiri yang selanjutnya ke siku, pergelangan tangan dan jari-jari sebelah kiri tidak jarang nyeri juga menyebar ke bahu kanan, leher / rahang Px merasakan kelemahan / mati rasa pada pergelangan tangan atau lengan.
4.  Durasi (lamanya)
Nyeri dapat terjadi sementara / lama tetapi biasanya tiba-tiba serangannya dengan waktu yang singkat.  Ciri serangan ini paling lama sakitnya lebih dari 3 menit .  Nyeri dapat dihilangkan dengan istirahat dan pemberian.
5.  Faktor Pencetus Nyeri
Aktivitas fisik meningkatkan kebutuhan O2 miokardium dingin yang sangat.  Makan yang banyak, tekanan mental dan hubungan seksual merupakan faktor pencetus serangan angina.
6.  faktor yang menghilangkan
Yaitu istirahat dan pemberian NTG
7.  Gejala-gejala yang berhubungan
Sesak nafas, takhikardi, palpitasi, mual, muntah, lesi, diaporesis, pucat, kelemahan, sincope, Px yang mempunyai riwayat penyakit, katup jantung, anemia, gangguan fungsi hepar / ginjal, hipertensi, diabetes mellitus.

V.    PENATALAKSANAAN MEDIS
Obat-obatan yang digunakan untuk angina pectoris bertujuan untuk menghilangkan serangan yang terjadi tiba-tiba dan mencegah serangan.  Ada 3 golongan utama alat yang digunakan untuk penanganan angina, yaitu  :
  1. Nitrae : NRG
  2. B – adrenergik bioker
  3. Calsium Channel biocker

VI.  DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI
  1. Nyeri akut sampai dengan peningkatan kerja jantung atau peningkatan penggunaan O2

Intervensi
-      Instruksikan Px untuk melapor kepada perawat bila nyeri dada terjadi
-      Kaji respon Px terhadap terapi obat-obatan
-      Identifikasi faktor presifitasi serta frekuensi lama intensitas, lokasi nyeri
-      Anjurkan Px istirahat penuh selama nyeri angina
2.  Cemas berhubungan dengan krisis situasi yang dihadapi
Intervensi
-      Jelaskan tujuan pemeriksaan dan prosedur yang dilakukan
-      Anjurkan Px untuk melakukan ekspresi felling
-      Anjurkan keluarga dan teman Px untuk memberikan dukungan moral

DAFTAR PUSTAKA
1.   Syaifoellah Noer. Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi II. Jakarta. Balai Pustaka FKUI. 1996
2.   Capernito. Jual. Lynda. Diagnosa Keperawatan. Edisi 6. Penerbit EGC
3.   Knollmoeler. N Ruth dan Stanhope Marcia. Keperawatan Komunitas dan kesehatan Rumah. Penerbit EGC
4.   Tambayang Jan dr. Farmakologi Untuk keperawatan. Widya Medika Hipokrates. EGC.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar